8 Tahun Lamanya, Bank Sumut Mengucurkan Sebesar Rp24 Miliar Kredit Permaisuri di Pedesaan

8 Tahun Lamanya, Bank Sumut Mengucurkan Sebesar Rp24 Miliar Kredit Permaisuri di Pedesaan

Selama 8 tahun, Bank Sumut telah meruahkan dana senilai Rp24 miliar untuk Kredit Perempuan mandiri dan suri tauladan (Permaisuri) wilayah Bank Sumut Cabang Koordinator (cakbor) Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara.

Koordinator Credit Marketing Officer (CMO) Bank Sumut Cabkor Pematangsiantar, Monika Novelista Panjaitan mengungkapkan, sejak tahun 2010 hingga tahun 2018, Bank Sumut telah meruahkan dana sebesar Rp24 miliar.

“Dari dana yang telah diruahkan tersebut, kita akan menargetkan sedikitnya 50 kelompok binaan masyarakat dapat menikmatinya,” ucapnya saat berkunjung bersama Ikatan Wartawan Online Sumut ke nasabah Kredit Permaisuri di Desa Nagori Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun, Jumat (31/8/2018).

Dari target 50 kelompok, saat ini sudah mencapai 40 kelompok binaan terdiri dari 400 orang yang tersebar dari wilayah kota Pematangsiantar. “Saat ini sudah ada kelompok pada Produk Kredit Permaisuri sudah ada 40 kelompok dan akan memenuhi target yaitu 50 kelompok,” pungkasnya.

Menurut Monika, Kredit Permaisuri dihadirkan khusus untuk kaum ibu atau perempuan yang sudah berstatus menikah, minimal usia 21 tahun dan mempunyai usaha yang produktif. “Sasaran kredit ini ibu-ibu golongan prasejahtera agar ekonomi mereka meningkat. Kita mulai kredit Rp1 juta sampai dengan Rp50 juta. Kelebihannya untuk melakukan peminjaman kredit permaisuri ini tidak ada agunan,” ucapnya.

Selain tidak ada agunan, selain itu juga memiliki bunga yang rendah yakni hanya 15,6% per tahun dengan pinjaman mulai Rp1 juta hingga Rp60 juta.

“Kita berharap dengan adanya bantui kredit permaisuri ini, kaum para ibu-ibu dapat mandiri dan menjadikan perekonomian keluarganya menjadi mapan,” kata Monika.

Kredit Permaisuri ini sangat bermanfaat bagi kaum ibu, selain memperlancar usaha juga dapat menipang perekonomian keluarga. Seperti pengakuan salah seorang nasabah yaitu Siti Adisma yang sudah bergabung dalam kelompok binaan Bank Sumut Cabkor Pematangsiantar sejak tahun 2010.

“Manfaatnya sangat banyak dan kita tiadk perlu lagi untuk melakukan peminjaman sama rentinir yang bunganya besar. Dengan pinjaman ini kita dapat lebih mudah lagi apalagi tanpa agunan. Produksi kita jadi terbantu. Dulu, jika terpatok modal, kita terpaksa untuk berhenti produksi namun sejak ada bantuan ini produksi kita lancar sampai sekarang,” ucapnya.

Dia mengaku memiliki usaha tenun ulos. Dalam sehari, saat ini mampu memproduksi sebanyak 3 lembar lalu dikumpulkan dan dijual ke pengepul seharga Rp150.000 per lembarnya. Kini usaha tenun ulosnya tidak berhenti berproduksi lagi.

“Harapan kita, prosesnya dipermudah dan dipercepat karena sesudah selsai pinjaman jangan sampai terhenti, karena jika sudah terhenti maka kita akan kesulitan untuk memproduksi tenun ulos,” pungkasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Gerindra Menyebut Tangan Dingin Prabowo Yang Membuat Olahraga Pencak Silat Meraih 14 Emas

Ferry NasDem Pindah Ke Tim Sukses Prabowo, Demokrat Menilai Jokowi Gagal

3 Aksi-aksi Tidak Terduga Prabowo di Tengah Massa